Institusi-institusi Gula di Indonesia
LEMBAGA PENDIDIKAN PERKEBUNAN (LPP)
Sejarah LPP diawali dengan berdirinya College Gula Negara (CGN) pada 1950 untuk memenuhi kebutuhan tenaga ahli di bidang teknologi gula pasca rasionalisasi perusahaan eks-Belanda. Pada tahun 1961 kemudian berganti nama menjadi Akademi Gula Negara (AGN). Sejalan dengan perkembangan kebutuhan sumber daya manusia yang profesional untuk pembangunan industri perkebunan secara umum, AGN kemudian dikembangkan dan diubah menjadi Lembaga Pendidikan Perkebunan pada 1970.
LPP yang merupakan asosiasi milik BUMN Perkebunan telah mampu mengembangkan kompetensi serta memperluas layanan diklat dan konsultansinya. Tanpa meninggalkan core business-nya, LPP juga terbukti mampu melayani dan memperluas bidang layanan di bidang pengembangan SDM, manajemen bisnis, teknologi perkebunan dan perhotelan.
www.lpp.ac.idPUSAT PENELITIAN PERKEBUNAN GULA INDONESIA (P3GI)
Masa keemasan industri gula (1880-1941) melahirkan banyak lembaga riset gula di Indonesia yang didorong oleh kebijakan pemerintah kolonial untuk menjadikan industri gula Indonesia sebagai penopang ekonomi dan sumber devisa kerajaan Belanda. Pentingnya lembaga riset dalam menjadikan gula sebagai komoditas andalan semakin terasa dengan munculnya publikasi I.H.F. Sollewijn Gelpke (Inspektur Kepala Pertanian Pemerintah Hindia Belanda) tentang pentingnya penelitian dalam industri gula, khususnya gula tebu. Gagasan ini dilatarbelakangi oleh sulitnya gula tebu bersaing dengan gula bit di Eropa dan serangan hama sereh yang nyaris melumpuhkan industri gula di Jawa pada saat itu.
Para pengusaha gula kemudian saling bekerja sama membentuk lembaga riset di masing-masing daerah, yaitu di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Pada 1887, seluruh lembaga ini melebur menjadi satu dan mengambil pusat di Pasuruan Jawa Timur dengan nama Proefstation voor de Java Suikerindustrie. Lembaga inilah yang menjadi cikal bakal lahirnya P3GI yang masih berdiri samai saat ini.
www.sugarresearch.orgIKATAN AHLI GULA INDONESIA (IKAGI)
IKAGI didirikan pada tanggal 22 Februari 1973 dan disahkan pendiriannya melalui kongres pertama pada 10 November 1973 di Surabaya. IKAGI merupakan organisasi profesi dan keilmuan yang menghimpun seluruh praktisi industri gula di Indonesia. Tujuan didirikannya organisasi ini diantaranya adalah untuk meningkatkan produktifitas gula tebu maupun hasil samping (co-product). Untuk mencapai tujuan pendiriannya, IKAGI mengadakan acara seminar dan ceramah guna meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota, serta mendorong dan memprakarsai penelitian dan pengembangan bagi kemajuan teknologi di industri gula. Sebagai organisasi profesi, IKAGI juga memberikan saran dan pertimbangan bagi pemerintah berkaitan dengan pembangunan industri gula Indonesia.
Mulai tahun 2007 yang lalu, IKAGI juga mulai secara rutin memberikan pernghargaan khusus bagi pabrik-pabrik gula berprestasi dengan tajuk IKAGI Award. Diharapkan penghargaan ini dapat memacu kinerja pabrik-pabrik gula di Indonesia, untuk menjadi lebih baik ke depannya.
IKAGI secara aktif mengadakan kerjasama pertukaran informasi, pengalaman maupun tenaga ahli, baik yang berada di dalam maupun luar negeri. Adapun kerjasama dengan masyarakat pergulaan internasional dilakukan melalui wadah International Society of Sugar Cane Technologists (ISSCT).
www.ikagi.org