Forum Etika Bisnis dan Profesi - AMIK JTC Semarang
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.



 
IndeksPencarianLatest imagesPendaftaranLogin

 

 KODE ETIK IKAGI

Go down 
PengirimMessage
budi_hermawan

budi_hermawan


Jumlah posting : 3
Join date : 03.04.11
Age : 37
Lokasi : Karang Panas, Semarang

KODE ETIK IKAGI Empty
PostSubyek: KODE ETIK IKAGI   KODE ETIK IKAGI EmptyTue 12 Apr 2011, 8:13 pm

Visi dan Misi

Tanaman tebu merupakan tanaman yang paling efisien dalam mengkonversi energi matahari menjadi energi kimia. Banyak produk dapat dihasilkan dari tanaman tebu. Dari proses pembuatan gula sebagai produk utama dari tanaman tebu didapat pucuk tebu, ampas, blotong, abu ketel dan tetes yang dapat diolah lebih lanjut sbagai produk samping yang nilai produksinya dapat mencapai 50 % dari nilai produk gula.

Konsumsi gula dunia tetap cenderung meningkat terutama di negara berkembang. Konsumsi gula nasional juga akan meningkat seiring pertambahan jumlah penduduk, peningkatan kesejahteraan dan perkembangan industri makanan dan minuman. Isu bahwa gula dapat mengganggu kesehatan tidak terbukti dan kebutuhan akan gula rendah kalori hanya terjadi di negara maju. Gula masih merupakan sumber kalori yang murah bagi kebutuhan pangan dunia.

Pasar dunia merupakan pasar residual negara-negara yang surplus produksinya dan mengarah pada bentuk oligopoli. Pemenuhan konsumsi gula nasional melalui peningkatan produksi nasional merupakan kebijakan strategis untuk pengamanan pangan.

Industri gula cair High Fructose Syrop (HFS) dilaporkan berkembang dengan pesat seiring berkembangnya industri makanan dan minuman. Di lain pihak, teknologi enzimatis telah memungkinkan untuk membuat HFS dari tetes tebu atau nira tebu muda (genjah). Pengembangan industri HFS di wilayah agroindustri tebu akan menambah daya saing industri gula.

Rendahnya daya saing industri gula nasional dibandingkan tanaman lain ditengarai karena efisiensi pengelolaan yang masih rendah. Dengan berkembangnya teknologi dan perangkat peraturan yang kondusif, industri gula nasional diharapkan lebih efisien. Berkembangnya industri gula baru di luar Jawa yang mengusahakan lahan HGU akan mengarahkan pada efisiensi tersebut. Efisiensi itu akan lebih meningkat bila dikembangkan dalam suatu wilayah agroindustri berbasis tebu. Sementara itu industri gula di Jawa tetap dapat dimanfaatkan dengan mengoptimalkan produktivitas bahan baku dan diversifikasi produksi dengan produk hasil samping. Dengan berkembangnya agrobisnis berbasis tebu, nilai tanaman tebu seharusnya tidak hanya dikaitkan dengan nilai produk gula yang dihasilkan tetapi juga dengan produk samping yang dikembangkan.

Dari gambaran tersebut maka pada masa sepuluh tahun mendatang kehadiran industri gula di Indonesia masih tetap relevan. Agar industri gula mempunyai daya saing tinggi maka arah pengembangan di luar Jawa adalah dibangunnya agro industri berbasis tebu dengan dukungan pengelolaan lahan inti yang lebih besar dari lahan plasma serta biaya produksi yang rendah setara dengan biaya produksi industri gula Australia. Sementara itu di Jawa, industri gula dapat dikembangkan dengan diversifikasi bahan baku seperti misalnya mengolah gula mentah menjadi gula kristal dan diversifikasi produk misalnya mengolah hasil samping terutama memanfaatkan kebutuhan pasar yang pangsanya terbesar di Jawa.

Dalam situasi industri gula yang demikian, IKAGI sebagai suatu lembaga penelitian mempunyai visi:

Menjadi mitra yang handal bagi induatri gula melalui paket teknologi dan tenaga ahli baik dalam upaya mencari terobosan maupun pemecahan masalah. Kemitraan yang handal tersebut diwujudkan dalam peran sebagai:

(a) penggerak utama pertumbuhan industri gula melalui penelitian-penelitian terobosan;

(b) pendamping industri gula dengan menghasilkan dan menyediakan paket-paket teknologi untuk mengatasi masalah aktual serta menyediakan pakar untuk jasa konsultasi

(c) pendukung upaya perkembangan yang dilakukan pabrik gula dengan melakukan penelitian uji dan adaptasi.

Dengan demikian misi IKAGI adalah:

(a) mempelajari dan mencarikan upaya untuk menanggulangi kendala dalam pembangunan bidang pergulaan Nasional,

(b) mengidentifikasi dan mengupayakan pemecahan masalah-masalah yang dihadapi oleh industri pergulaan dan pabrik gula pada khususnya dan

(c) melakukan kegiatan pengembangan dan pelayanan kepada perusahaan gula, demi mencapai efektifitas kerja dan efisiensi pengelolaannya dalam arti seluas-luasnya.

Dalam mewujudkan visi dan misi, budaya kerja dalam manajemen adalah meningkatkan citra, kualitas pelayanan dan kualitas sumberdaya manusia. Sementara itu budaya kerja atau tata nilai seluruh anggota IKAGI adalah mengutamakan pelayanan prima, selalu komit pada keperluan stake holder, bersikap jujur, memiliki rasa bangga menjadi karyawan P3GI, bekerja keras dan cermat untuk mencapai sasaran, belajar setiap hari, berdisiplin dan tepat waktu, menyadari akan adanya responsibility dan accountibility, mempunyai standart ethis tinggi, bersikap efektif dan efisien, penuh inisiatif, penuh motivasi untuk maju, membangun keluarga harmonis, mampu bersaing dengan akrab, serta berpikir bijaksana.[u]
Kembali Ke Atas Go down
 
KODE ETIK IKAGI
Kembali Ke Atas 
Halaman 1 dari 1
 Similar topics
-
» Tugas II : Kode Etik Profesi
» Kode Etik Jurnalistik Dan Etika Pers
» Kode Etik Ikatan Notaris Indonesia (INI)
» KODE ETIK BIDAN INDONESIA
» Kode ETIK Arsitek Indonesia

Permissions in this forum:Anda tidak dapat menjawab topik
Forum Etika Bisnis dan Profesi - AMIK JTC Semarang :: Tugas-tugas :: Tugas II : Kode Etik Profesi-
Navigasi: